Kamis, 03 Februari 2011

Cerita Lucu: “Neraka Indonesia”

Seorang warga negara Indonesia meninggal dan karena dosanya berjibun dia dikirim ke neraka. Di Neraka dia mendapatkan kenyataan bahwa ada bermacam-macam neraka, yang diberi nama sesuai dengan nama negara yang ada di dunia.

Tapi orang Indonesia sialan yang penuh dosa itu diperbolehkan memilih neraka mana pun yang dia sukai untuk menjalani azab.

Pertama dia datang ke neraka orang Jerman dan bertanya, “Kalian ngapain aja di sini?”

Orang di situ menjawab, “Pertama-tama, kita didudukkan di kursi listrik selama satu jam. Lalu kemudian ada yang membaringkan kita di atas ranjang paku selama satu jam lagi. Setelah itu, setan Jerman muncul dan memecut kami sepanjang sisa hari.”

Karena kedengarannya agak berat, orang Indonesia itu pergi ke neraka yang lain. Dia coba melihat-lihat bagaimana keadaan di neraka Amerika Serikat, Inggeris, Hong Kong, Singapura, dan neraka Rusia. Hampir semua neraka dia datangi, dan dia berkesimpulan bahwa semua neraka itu kurang-lebih sama saja dengan neraka Jerman.

Akhirnya ia tiba di neraka Indonesia, dan melihat antrean orang panjaaaaaaang sekali. Anehnya, orang yang antre itu terdiri dari berbagai bangsa: Amerika, Hongaria, Yahudi, Cina, India, Turki, Iran, Arab dan juga Negro dari Afrika. Mereka menunggu giliran untuk masuk dengan sabar. Si Indonesia tadi heran dan bertanya, “Apa yang dilakukan di sini?”

Seseorang dalam antrean dengan wajah berseri-seri menjawab, “Pertama-tama, ada yang mendudukkan kita di atas kursi listrik selama satu jam. Lalu ada yang membaringkan kita di atas ranjang paku selama satu jam lagi. Lalu sesudah itu setan Indonesia pun muncul. Dia ditugasi memecut kita selama sisa hari.”

“Lha, persis sama dengan neraka-neraka yang lain. Kenapa kalian begitu bodohnya, antre begitu lama untuk masuk? Ke neraka yang lain saja, kan tak perlu antre?!”

“Di sini,” kata orang di dalam antrean tadi, “pemeliharaan begitu buruknya. Kursi listriknya nggak ada strumnya, karena sudah rusak dan nggak diperbaiki. Paku-paku di ranjang tempat kita dibaringkan sudah pada hilang dicuri orang. Setannya adalah mantan pegawai negeri. Jadi, mereka cuma datang, tandatangani absen, pegang­pegang pecut, lalu pergi ke kantin ngobrol dan ngerokok di situ.”

Seorang warga negara Indonesia meninggal dan karena dosanya berjibun dia dikirim ke neraka. Di Neraka dia mendapatkan kenyataan bahwa ada bermacam-macam neraka, yang diberi nama sesuai dengan nama negara yang ada di dunia.

Tapi orang Indonesia sialan yang penuh dosa itu diperbolehkan memilih neraka mana pun yang dia sukai untuk menjalani azab.

Pertama dia datang ke neraka orang Jerman dan bertanya, “Kalian ngapain aja di sini?”

Orang di situ menjawab, “Pertama-tama, kita didudukkan di kursi listrik selama satu jam. Lalu kemudian ada yang membaringkan kita di atas ranjang paku selama satu jam lagi. Setelah itu, setan Jerman muncul dan memecut kami sepanjang sisa hari.”

Karena kedengarannya agak berat, orang Indonesia itu pergi ke neraka yang lain. Dia coba melihat-lihat bagaimana keadaan di neraka Amerika Serikat, Inggeris, Hong Kong, Singapura, dan neraka Rusia. Hampir semua neraka dia datangi, dan dia berkesimpulan bahwa semua neraka itu kurang-lebih sama saja dengan neraka Jerman.

Akhirnya ia tiba di neraka Indonesia, dan melihat antrean orang panjaaaaaaang sekali. Anehnya, orang yang antre itu terdiri dari berbagai bangsa: Amerika, Hongaria, Yahudi, Cina, India, Turki, Iran, Arab dan juga Negro dari Afrika. Mereka menunggu giliran untuk masuk dengan sabar. Si Indonesia tadi heran dan bertanya, “Apa yang dilakukan di sini?”

Seseorang dalam antrean dengan wajah berseri-seri menjawab, “Pertama-tama, ada yang mendudukkan kita di atas kursi listrik selama satu jam. Lalu ada yang membaringkan kita di atas ranjang paku selama satu jam lagi. Lalu sesudah itu setan Indonesia pun muncul. Dia ditugasi memecut kita selama sisa hari.”

“Lha, persis sama dengan neraka-neraka yang lain. Kenapa kalian begitu bodohnya, antre begitu lama untuk masuk? Ke neraka yang lain saja, kan tak perlu antre?!”

“Di sini,” kata orang di dalam antrean tadi, “pemeliharaan begitu buruknya. Kursi listriknya nggak ada strumnya, karena sudah rusak dan nggak diperbaiki. Paku-paku di ranjang tempat kita dibaringkan sudah pada hilang dicuri orang. Setannya adalah mantan pegawai negeri. Jadi, mereka cuma datang, tandatangani absen, pegang­pegang pecut, lalu pergi ke kantin ngobrol dan ngerokok di situ.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar