Rabu, 24 November 2010

[GIGI] Menggosok Gigi

Menggosok gigi merupakan kegiatan rutin yang selalu kita lakukan tiap hari, setidaknya 2 kali sehari kita menggosok gigi.

Mengapa kita harus menggosok gigi? Karena sisa makanan yang melekat dipermukaan gigi setiap kali kita makan, akan merupakan media yang baik untuk pertumbuhan bakteri. Dan akan terlihat seperti lapisan tipis putih kekuning-kuningan dan lengket. Dalam istilah kedokteran gigi dinamakan Plak (Plaque: is a sticky white film that colletcs on your teeth and contains harmful bacteria). Plak ini merupakan penyebab utama terjadinya gigi berlubang (decay) dan gusi berdarah (gum disease). Plak hanya bisa dihilangkan dengan cara menggosok gigi yang benar dan floss.

Kapan waktu yang terbaik untuk menggosok gigi....
Sebaiknya dilakukan dipagi hari setelah makan pagi dan malam hari sebelum kita tidur dan kalo mau ditambah rutinitas menggosok gigi, bisa dilakukan di siang hari setelah makan siang, karena pertumbuhan plak akan terjadi setiap 4 jam.... makanya kadang-kadang menyebabkan bau mulut.

Metode menggosok gigi yang direkomendasikan adalah "The CIRCULAR SCRUB", caranya 1. Letakkan sikat gigi sekitar 45 derajat pada permukaan gigi.
2. Sikat semua permukaan gigi dengan gerakan memutar secara perlahan-lahan.
3. Dan jangan lupa untuk menyikat gigi di daerah antara gigi dan gusi, karena didaerah tersebut merupakan tempat awal petumbuhan plak.

Regular check-up ke Dokter Gigi setiap 6 bulan sekali sangat dianjurkan untuk regular cleaning.

Kamus: 1. Plak/Plaque, 2. Decay, 3. Gum Disease, 4. Floss.

Bangun tidur ku terus mandi
Tidak lupa menggosok gigi
Habis mandi ku tolong ibu
Membersihkan tempat tidur ku


Lirik lagu di atas mungkin sangat familiar bagi kita di masa kanak-kanak. Di balik lirik syairnya yang sederhana dan mudah dihafal ternyata ada penjelasan ilmiah yang perlu kita perhatikan. Lirik kedua “tidak lupa menggosok gigi” mengingatkan kita bagaimana pentingnya menggosok gigi. Bahkan Ikatan Dokter Gigi Indonesia (IDGI) menyarankan untuk menggosok gigi sekurang-kurangnya dua kali sekali. Ada apakah gerangan? Berikut adalah penjelasan sederhana kenapa kita mesti menggosok gigi.

Air liur (secara ilmiah disebut dengan saliva) mengandung lebih dari seratus milyar (108) bakteri per milimeternya. Dalam air liur juga mengandung lapisan tipis glikoprotein yang menempel pada enamel gigi, dan menjadi medium pertumbuhan bagi milyaran bakteri tersebut.

Di antara milyaran bakteri tersebut, Streptococccus mutans merupakan bakteri yang menyebabkan pembusukan dan menyebabkan lubang pada gigi. Bakteri ini menghasilkan suatu enzim khusus yang dikenal dengan glukosil transferase yang berkerja secara spesifik dalam penguraian sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa (sukrosa merupakan jenis gula yang kita konsumsi sehari-hari). Enzim ini selanjutnya akan merombak glukosa yang telah diuraikan tadi menjadi suatu polisakarida yang disebut dengan dextran. Plak gigi (dental plaque), atau disebut juga dengan karang gigi, merupakan sejumlah besar dextran yang menempel pada enamel gigi dan menjadi media pertumbuhan bagi berbagai jenis bakteri tersebut.

Pembentukan plak gigi ini merupakan langkah awal dalam proses pembusukan gigi. Hasil penguraian sukrosa yang kedua adalah fruktosa. Bakteri Lactobacillus bravis mengubah fruktosa menjadi asam laktat melalui serangkaian reaksi glikolisis dan fermentasi. Terbentuknya asam laktat akan menyebabkan penurunan pH pada permukaan gigi. Suasana asam ini menyebabkan kalsium dari enamel gigi akan terurai atau rusak.

Secara alamiah kita memproduksi 1 liter air liur setiap hari yang berguna mengurangi keasaman mulut. Akan tetapi, plak gigi yang terbentuk tidak bisa diuraikan oleh air liur tersebut. Plak gigi ini menahan keberadaan bakteri. Akibatnya asam laktat akan tetap terbentuk dan tetap akan merusak enamel gigi.

Menggosok gigi secara teratur dapat membantu mengurangi pembentukan plak gigi. Mengurangi konsumsi makanan dan minuman yang mengandung sukrosa juga merupakan langkah pencegahan kerusakan gigi. Kontrol kesehatan gigi secara berkala merupakan salah satu langkah menjaga kesehatan gigi. Agar kita dapat membantu ibu bukan hanya sekedar membersihkan tempat tidur lho... ^_*

Jangan Salah Memilih Pasta Gigi!

Saat memilih pasta gigi, sebaiknya Anda kenali bahan-bahan yang terkandung di dalamnya.

• Bahan abrasif
Pasta gigi mengandung bahan abrasif untuk mengangkat sisa makanan, bakteri dan plak. Biasanya bahan itu adalah kalsium karbonat dan silikat.

• Bahan penambah rasa.
Biasanya pasta gigi menggunakan pemanis buatan atau sakarin untuk memberikan cita rasa yang beraneka ragam. Misalnya rasa mint, stroberi, kayu manis, bahkan rasa permen karet untuk pasta gigi anak.

• Humectant
Humectant adalah bahan penyerap air dari udara dan menjaga kelembaban. Misalnya gliserin, alpha hydroxy acids (AHA), dan asam laktat. Bahan ini digunakan untuk menjaga pasta gigi tetap basah

• Deterjen
Busa yang muncul saat kita menggosok gigi merupakan deterjen berupa sodium lauryl sulfat.

Pasta gigi dengan fluoride

Bahan yang perlu diperhatikan saat memilih pasta gigi adalah fluoride. Dalam 50 tahun terakhir, fluoride menjadi bahan paling efektif untuk melindungi email gigi dari kerusakan akibat asam dan mencegah gigi berlubang. Fluoride bisa mencegah pembusukan gigi dewasa dan memperkuat gigi yang masih tumbuh. Pada masa pertumbuhan gigi, fluoride dan kalsium membantu membentuk struktur gigi. Fluoride membuat email gigi lebih kuat. Beberapa tahun belakangan, penggunaan fluoride di pasta gigi sempat dipertanyakan. Adanya penelitian yang menyebutkan bahwa fluoride bisa berbahaya jika tertelan membuat pasta gigi berfluoride dilarang beredar di beberapa negara. Tapi penelitian lain menyebutkan, fluoride masih aman digunakan dalam kadar tertentu. Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) memberikan batasan penggunaan fluoride di pasta gigi sebesar 0,15%.

Pasta gigi untuk gigi sensitif

Anda yang memiliki gigi sensitif, sebaiknya memilih pasta gigi khusus. Ciri-ciri gigi senstif adalah tak tahan makanan atau minuman yang terlalu panas ataupun yang terlalu dingin. Gigi sensitif juga terkadang bisa membuat rasa ngilu saat memakan bahan makanan tertentu, misalnya gula, permen, cokelat dan sebagainya. Pasta gigi untuk gigi sensitif biasanya mengandung potasium nitrat atau strontium klorida. Bahan tersebut bisa mengurangi sensitivitas gigi dengan memberi perlindungan pada bagian yang terhubung dengan saraf gigi.

Pasta gigi pemutih

Setiap orang mengharapkan senyum indah dengan sederet gigi putig cemerlang. Itulah yang menyebabkan produk pasta gigi whitening semakin laris. Pasta gigi pemutih sebetulnya tidak mengandung bahan pemutih. Pasta gigi ini mengandung bahan abrasif yang bisa mengikis kotoran dan noda di gigi sehingga gigi terlihat lebih cerah. Banyak anggapan kandungan bahan abrasif pada pasta gigi pemutih bisa mengikis email gigi. Tapi studi ilmiah membuktikan bahwa bahan abrasif pada pasta gigi pemutih cukup aman dan tidak merusak pelapis gigi.

Waspadai bahan berbahaya

Beberapa tahun lalu, Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat mengeluarkan larangan pemakaian pasta gigi buatan Cina. Pasta gigi tersebut dianggap menggunakan bahan kimia berbahaya diethylene glycol. Bahan pelarut yang mencegah pasta gigi mengering itu bisa menyebabkan keracunan bila tertelan. Bila dipakai dalam jangka panjang, bisa memicu sakit ginjal. Agar lebih aman, sebaiknya Anda pilih pasta gigi yang terpercaya. Cek kemasannya untuk melihat bahwa pasta gigi tersebut sudah lolos uji kesehatan.

10 cara menggosok gigi

Cara menggosok gigi yang baik:

1. Sikat gigi dan gusi dengan posisi kepala sikat membentuk sudut 45 derajat di daerah perbatasan antara gigi dengan gusi.

2. Gerakan sikat dengan lembut dan memutar. Sikat bagian luar permukaan setiap gigi atas dan bawah dengan posisi bulu sikat 45derajat berlawanan dengan garis gusi agar sisa makanan yang mungkin masih menyelip dapat dibersihkan.

3. Gunakan gerakan yang sama untuk menyikat bagian dalam permukaan gigi.

4. Gosok semua bagian permukaan gigi yang digunakan untuk mengunyah. Gunakan hanya ujung bulu sikat gigi untuk membersihkan gigi dengan tekanan ringan sehingga bulu sikat tidak membengkok. Biarkan bulu sikat membersihkan celah-celah gigi. Rubah posisi sikat gigi sesering mungkin.

5. Untuk membersihkan gigi depan bagian dalam, gosok gigi dengan posisi tegak dan gerakkan perlahan ke atas dan bawah melewati garis gusi.

6. Sikat lidah untuk menyingkirkan bakteri dan agar napas lebih segar.

7. Pilihlah sikat gigi dengan bulu sikat yang lembut karena yang keras dapat membuat gusi terluka dan menimbulkan abrasi pada gigi, yaitu penipisan struktur gigi terutama di sekitar garis gusi. Abrasi dapat membuat bakteri dan asam menghabiskan gigi karena lapisan keras pelindung enamel gigi telah terkikis.

8. Ganti sikat gigi jika bulu sikat sudah rusak dan simpan di tempat yang kering sehingga dapat mongering setelah dipakai.

9. Jangan pernah meminjamkan sikat gigi Anda kepada orang lain karena sikat gigi mengandung bakteri yang dapat berpindah dari orang yang satu ke yang lain meski sikat sudah dibersihkan.

10. Gunakan sikat gigi elektrik untuk si kecil agar lebih mudah digunakan. Sikat gigi jenis ini sebenarnya dapat membersihkan lebih baik daripada sikat gigi manual, namun sebaiknya konsultasikan terlebih dulu soal penggunaannya dengan dokter gigi Anda.

1 komentar:

  1. Gigi merupakan senjata utama dalam mengunyah makanan maka dari itu kesehatan gigi harus di jaga. Bila gigi sakit bisa dibayangkan rasanya, dan tentunya kita harus mencegah sedini mungkin. Berikut ada tips dalam menggosok gigi yang benar:
    1. Gosoklah gigi dengan gerakan turun naik dan sedikit memutar dimulai dari gusi ke arah gigi (MERAH-PUTIH). Gerakan ini berlaku juga untuk daerah rahang atas dan bawah serta permukaan yang menghadap bibir, pipi, dan lidah. Sedangkan untuk daerah kunyah/yang untuk menggigit di gosok dengan gerakan keluar masuk dengan sedikit putaran.
    2. Lakukan gerakan dengan perlahan dan tekanan yang ringan agar tidak melukai gusi.
    3. Dengan cara yang benar waktu yang digunakan untuk menggosok gigi cukup 2-3 menit.
    4. Pilih sikat gigi sesuai dengan ukuran mulut kita, yang mampu mencapai daerah sudut belakang mulut dan berbulu lembut.
    5. Gunakan pasta gigi yang mengandung Kalsium dan Flouride.
    6. Pastikan seluruh permukaan gigi sudah terbersihkan untuk mencegah plak gigi masih menempel.

    Semoga tips diatas dapat bermanfaat dan selamat mencoba.

    BalasHapus